A. Pengkajian
1. Biodata Klien
Klien bernama Tn. N, laki-laki, umur 54 tahun, sudah menikah,
pekerjaan swasta, agama islam, suku banjar, pendidikan terakhir STM, alamat
rumah Jl. Ulin Gg. 17, RT. 14. Masuk
rumah sakit pada tanggal 18 Juli 2010,
diagnosa medis Hipertensi stage 2, dengan nomor register 10.02.89.58. Tanggal
pengkajian : 19 Juli 2010.
2. Riwayat Kesehatan Klien
a. Keluhan
Utama
Klien
mengeluh kaki terasa tebal
b. Riwayat
Penyakit Sekarang
Pada
tanggal 17 – 7 – 2010 pada saat tidur malam jam 23.00 klien merasa ingin
kencing, tiba-tiba pasien tidak dapat bangun karena merasa lemah, klien merasa
keringat dingin. Pada tanggal 18 – 7 – 2010 jam 10.00 wita pagi klien dibawa ke
rumah sakit. Di ruang IGD klien merasa lemas, pusing, nyeri daerah tengkuk,
mual dan muntah sebanyak 2 kali. Dari hasil pemeriksaan TD : 200/100 mmHg, Nadi
: 88 x/menit.
Hasil GDS :
70 mg/dl. Selanjutnya klien diberikan terapi pengobatan infus RL drip catapres
10 tts/mnt, injeksi primpran extra 1 amp. Selanjutnya klien dimasukkan ke ruang
flamboyan untuk diberikan pengobatan lebih lanjut. Pada saat pengkajian tanggal
19 juli 2010 didapatkan klien mengeluh kaki terasa tebal dan lemah, kepala pusing
dan tengkuk nyeri terutama dirasakan pada saat tekanan darah klien tinggi,
nyeri yang dirasakan seperti ditusuk-tusuk, skala nyeri 3, nyeri dirasakan diseluruh
kepala dan leher, nyeri dirasakan berkurang bila dibawa berbaring dan akan
hilang bila tekanan darah klien turun, badan lemah, klien mengatakan mengapa
tekanan darahnya selalu tinggi, makanan apa yang boleh saya makan. Klien selalu menanyakan tentang kondisinya.
c. Riwayat
kesehatan yang lalu
Sebelumnnya
klien pernah masuk rumah sakit dengan keluhan yang sama sekitar 2 minggu yang
lalu. Klien mempunyai riwayat penyakit diabetes mellitus dan hipertensi sekitar
10 tahun yang lalu. Klien dirumah biasa minum obat captoril 25 mg 2 x 1 hari
dan glibenklamid 2 x 1 hari. Bila obat habis klien memeriksakan dirinya ke
puskesmas. Klien teratur dalam minum obat.
d. Riwayat
Kesehatan Keluarga dan genogram
Dari pihak
keluarga klien ada yang pernah menderita penyakit yang sama seperti yang
diderita klien yaitu orang tua klien ada yang menderita hipertensi dan kakak
kandung klien menderita diabetes mellitus.
Genogram :
Bagan 3.1 Genogram
3. Pola
Aktivitas Sehari – hari
a.
Pola Istirahat dan Tidur
Klien tidur malam dirumah jan 22.00 dan bangun jam
05.00, tidur malam dirumah sakit jam 20.00 dan bangun jam 05.00. Hal yang
mempermudah tidur adalah suasana yang tenang dan kelelahan setelah beraktifitas
berat di siang hari. Selama dirawat dirumah sakit kebiasaan tersebut tidak ada
perubahan.
b.
Pola Eliminasi
Klien biasanya BAB sekali dalam sehari
dirumah, selama dirumah sakit klien BAB setiap pagi, konsisitensinya lembek dan
berwarna kuning, klien
sering BAK
dirumah sebanyak empat sampai lima
kali perhari, dirumah sakit klien BAK sebanyak empat sampai lima kali perhari, warna
urin kuning, baunya khas amoniak.
c.
Pola Nutrisi
Klien mengatakan selama dirumah dan dirumah sakit makan 3 kali
sehari (pagi, siang, sore), setiap kali makan dirumah biasanya klien
menghabiskan bubur sebanyak 1 gelas duralex
ukuran 200 cc. Menu makan klien terdiri dari bubur, lauk pauk, sayur, kadang
ditambah buah. Porsi makan yang disajikan selalu dihabiskan. Tidak ada makanan
tambahan lain selain makanan pokok karna takut dengan penyakitnya. Makanan dirumah sakit adalah bubur rendah
garam. Porsi makan selalu dihabiskan. Klien mengalami kesulitan mengunyah
karena gigi klien sudah tidak ada. Dalam
sehari klien biasanya minum sekitar ± 1500
cc air putih dan selama dirumah sakit klien minum sehari sebanyak ± 1500 cc putih, kadang-kadang teh. Klien
mempunyai pantangan makan seperti telur, sayur yang berwarna hijau karena takut
asam uratnya kambuh.
d.
Kebersihan Diri/Personal Hygiene
Kebiasaan klien mandi dirumah dua kali sehari (pagi dan sore), selama
dirumah sakit klien mandi dua kali sehari dengan bantuan oleh keluarga ke kamar
mandi, klien hanya berkumur membersihkan mulut karena gigi klien sudah tidak
ada, klien biasanya memotong kuku saat terlihat panjang atau memotong kuku
seminggu sekali.
e. Pola
Aktivitas
Klien merasa
badannya lemah dan kedua kakinya terasa tebal, dalam memenuhi kebutuhannya klien
dibantu oleh keluarga. Klien merasa cepat lelah bila beraktifitas lebih berat.
Tingkat ketergantungan klien adalah parsial care.
4. Riwayat
Psikososial
Klien dapat berkomunikasi dengan baik, meskipun terdengar kurang
jelas menggunakan bahasa banjar. Orang yang paling dekat dengan klien adalah
istrinya dan cucunya. Penggunaan waktu senggang oleh klien dirumah adalah
dengan memelihara ayam. Dampak klien dirawat dirumah sakit adalah tidak bisa
melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasanya. Interaksi sosial klien dengan
orang sekitar dan perawat cukup baik.
5. Pemeriksaan
Fisik
a.
Kesan Umum
Keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis.
b.
Tanda Vital saat pengkajian
Pada saat
pengkajian tanda vital yang didapatkan tekanan darah : 170/100 mmHg, suhu tubuh
36,5° C, Nadi 68 x/mnt, pernafasan 20 x/mnt, berat badan 62 kg, tinggi badan
170 cm.
c.
Kepala
Bentuk kepala oval, tidak ditemukan adanya benjolan, kulit
kepala tidak ditemukan lesi, ketombe tidak ada. Penyebaran rambut klien merata
warna hitam dan sedikit putih (uban), Struktur wajah simetris, kesan wajah
sembab, warna kulit wajah putih, terdapat kerutan pada wajah.
d.
Mata
Kedua mata
klien lengkap dan simetris kiri dan kanan, kelopak mata tidak oedema, reflek
menutup/membuka spontan, konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, bentuk pupil
bulat, isokor, letaknya simetris, reflek cahaya spontan. Dari pemeriksaan
lapang pandang diketahui klien tidak dapat membaca tulisan koran pada jarak 20
cm tanpa menggunakan alat bantu, tidak ada peningkatan tekanan bola mata.
e.
Hidung
Tidak ada
pernafasan cuping hidung, pada lubang terdapat bulu hidung sekret tidak
terdapat adanya polip, tulang hidung dan septum nasi tidak terjadi deviasi.
f.
Telinga
Ukuran
telinga sedang, ketegangan elastis, lubang telingan terdapat serumen, tidak ada
benda asing, klien tidak dapat mendengan suara bisik dari pemeriksa.
g.
Mulut dan Gigi
Keadaan mukosa
bibir lembab, tidak ada kelainan dan sianosis, gigi sudah tidak ada, keadaan
lidah kotor warna putih, palatum tidak palatoscisis, orofaring tidak ada
peradangan dan tidak ada pembesaran tonsil.
h.
Leher
Keadaan
trakhea tegak lurus, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, suara klien agak
lemah, tidak pembesaran kelenjar limpe, tidak ada peningkatan vena jugularis,
denyut nadi karotis kuat seirama dengan jantung.
i.
thorak
Pada
inspeksi bentuk thorak simetris kanan dan kiri, tidak tampak menggunakan otot
bantu pernafasan. Pada palpasi vocal premitus getaran sama kuat kiri dan kanan.
Pada perkusi suara sonor. Pada auskultasi suara napas vesikuler dan tidak ada
suara napas tambahan.
j.
Jantung
Pada
inspeksi dan palpasi tidak tampak adanya pulsasi, ictus cordis teraba pada ICS
kelima pada linea medio clavicularis sternal sinistra. Pada perkusi batas
jantung tidak ada pembesaran jantung. Pada auskultasi bunyi jantung I dan II
(tunggal, irama reguler, intensitas kuat), tidak ada bunyi jantung tambahan.
k.
Abdomen
Pada
inspeksi bentuk abdomen agak cembung, tidak ada benjolan, tidak tampak adanya
bayangan pembuluh darah. Pada auskultasi bising usus 7
kali/menit. Pada palpasi tidak ditemukan nyeri tekan, tidak ada pembesaran hati
dan limpa. Pada perkusi suara abdomen tympani tidak ada asites.
l.
Muskuloskeletal
Otot ekstremitas
kanan dan kiri simetris, tidak terdapat odema. kekuatan otot ekstremitas
superior dan inferior ditemukan 5 5
4 4
m. Integumen
Kulit klien
bersih, kehangatan kulit relatif sama diseluruh tubuh, warna kulit putih sama
rata diseluruh tubuh, turgor sedang, tekstur lembut, kelembaban berminyak
daerah lipatan kulit dan ketiak.
6.
Status mental
Kondisi
emosi stabil, orientasi dalam mengenal lingkungan sekitar cukup baik, proses
berpikir klien dalam mengingat dan mengambil keputusan cukup baik, motivasi
klien untuk sembuh cukup besar sekali, tidak ada gangguan persepsi.
7.
Pemeriksaan Penunjang
a.
Laboratorim
Pemeriksaan
Darah Lengkap : tanggal 18 – 7 – 2010
WBC 8,2 THSD/CU MM (5.0
- 10.0)
RBC 4,63 MILL/ CU MM (4.00
– 5.50)
HGB 11,6 Gram/Dl (12 – 16)
HCT 36,5 % (36.0 – 48.0)
MCV 70,8 Femtolitas
MCH 25,0 Pico Grams
MCHC 31,8 Gram/Dl
PLT 345 THSD/CU MM (200
– 400)
GDS 70
mg/dl (60 – 150)
Ureum 77,5 mg/dl (10 – 40)
Creatinin 2,1 mg/dl (0,5 – 1,5)
Hasil
Laboratorium tanggal : 19 Juli 2010
v Pemeriksaan darah lengkap:
WBC 6,1 THSD/CU MM (5.0 - 10.0)
RBC 4,53 MILL/CU MM (4.00 – 5.50)
HGB 12,1 GRAM/DL (12 – 16)
HCT 35,9 % (36.0
– 48.0)
MCV 79,4 FEMTOLITAS
MCH 26,7 PICO GRAMS
MCHC 33,6 GRAM/DL
PLT 343 THSD/CU MM (200 – 400)
LED 12
v KIMIA DARAH :
GDS 195 mg/dl (60 – 150)
SGOT 17 U.I (P<25/W<31)
SGPT 28 U.I (P<41/W<32)
BILIRUBIN TOTAL 0,4 g/dl (6-7,0 )
BILIRUBIN DIRECT 0,1 g/dl (<0,6)
BILIRUBIN INDIRECT 0,3 g/dl (0,3 – 1,0)
PROTEIN TOTAL 2,8 g/dl (4 – 5,2 g/dl)
GLOBULIN 2,0 g/dl (2,3 – 3,5)
CHOLESTEROL 263 mg/dl (150 – 220)
ASAM URAT 5,6 mg/dl (P 2,5-7/W 2-6)
UREUM 72,1 mg/dl (10 – 40)
CREATININ 3,1 mg/dl (0,5 – 1,5)
v URINE :
BERAT JENIS 1,010 (1,003
– 1,30)
WARNA KUNING
JERNIH JERNIH
PH 6,0 (4,8 – 7,8)
PROTEIN +1 NEGATIF
GLUKOSA +1 NEGATIF
SEL EPITEL + SEDIKIT
LEKOSIT 2-3 <10/Lpb
ERITROSIT 0-2 0 -1/Lpb
b.
Hasil EKG
Tanggal : 18 – 7 – 2010
Prematur ventricular contraction, possible antereseptal
infarction (suspec)
8.
Penatalaksanaan
Pada tanggal 18 Juli 2010 diberikan terapi infus RL Drip catapres 10
tetes permenit. Primpran extra 1 amp. Pada tanggal 19 Juli 2010, infus RL 20
tetes permenit, Ranitidin Injeksi 2 x 1 amp, Drip Neurobion 1 amp perhari,
captopril tablet 25 mg 3 x 1 hari.
9.
Data fokus
a.
Data subyektif
“kaki
terasa tebal dan lemah”
“kepala
saya pusing”
“tengkuk saya nyeri”
“nyeri seperti ditusuk”
“nyeri dirasakan bila tekanan
darah tinggi”
“nyeri berkurang bila dibawa
berbaring dan hilang bila tekanan darah turun”
“badan saya
terasa lemah”
“mengapa
tekanan darah saya selalu tinggi”
“makanan
apa saja yang boleh saya makan”
“tidak
makan telur, sayur hijau karna takut asam urat kambuh”
“makan
dirumah biasanya klien menghabiskan bubur sebanyak 1 gelas duralex ukuran 200 cc”
“tidak ada
makanan tambahan lain selain makanan pokok karna takut dengan penyakitnya”
“merasa
cepat lelah bila beraktifitas lebih berat”
“mempunyai
riwayat penyakit diabetes mellitus dan hipertensi sekitar 10 tahun yang lalu”
“dirumah
biasa minum obat captoril 25 mg 2 x 1 hari dan glibenklamid 2 x
1 hari”
b.
Data objektif
-
Keadaan umum sedang
-
Klien tampak lemah
-
TD : 170/100 mmHg
-
Nadi : 68 x/menit
-
Umur 54 tahun
-
Penafasan : 20 x/menit
-
BB = 62 kg
-
TB = 170 cm
-
Skala nyeri 3
-
Wajah tampak sembab
-
Konjungtiva anemis
-
Hb = 12,1 gr/dl
-
GDS = 195 gr/dl
-
Protein total = 2,8 g/dl
-
Kekuatan otot 5 5
4 4
-
Klien selalu bertanya tentang kondisinya
-
Klien mendapat diit rendah garam berupa bubur
-
Gigi klien sudah tidak ada
-
Dalam memenuhi kebutuhan dibantu oleh keluarga
-
Tingkat ketergantungan klien adalah parsial care
-
Hasil EKG : premature ventricular contraction, possible
antereseptal infarction (suspec).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar