Selasa, 29 Januari 2013

Pendahuluan


BAB I
PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang



Kesehatan merupakan hal penting bagi kualitas hidup manusia. Jika individu mengalami gangguan dalam kesehatannya, maka dapat dipastikan bahwa aktifitas untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari akan terhambat. Sehingga menimbulkan berbagai masalah kesehatan yang memerlukan tindakan penanggulangan efektif baik secara langsung yang dilakukan oleh petugas kesehatan maupun oleh masyarakat luas.
Indonesia saat ini berada pada pertengahan transisi epidemiologi dimana penyakit tidak menular meningkat, sementara penyakit menular masih menjadi penyebab penyakit yang utama. Hal ini memberikan perhatian kepada tenaga kesehatan khususnya keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan yang mendalam terhadap penyakit degeneratif, hipertensi merupakan penyakit yang banyak dialami masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.
Prevalensi hipertensi di dunia 15 - 20%, di Asia sudah mencapai 8-18%. Berdasarkan laporan dari University of Auckland New Zeland menunjukan lebih dari 80% penyakit hipertensi terjadi di Negara berkembang. Sementara di Indonesia pada tahun 2002 prevalensinya mencapai 110 per 1000 penduduk. Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7 % dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia.
Hasil riset kesehatan dasar (Riskesda) Balitbangkes tahun 2007 menunjukkan prevalensi hipertensi secara nasional mencapai 31,7 %, di Kalimantan Timur prevalensi hipertensi berdasarkan diagnosis dan atau riwayat minum obat hipertensi adalah 9 %, dan prevalensi tertinggi ditemukan di Kutai Barat sebanyak 18,7 %, sedangkan terendah di Kutai Kartanegara sebanyak 6,0 %, untuk Samarinda prevalensi hipertensi       adalah 9,9 %.
Berdasarkan data diruang perawatan penyakit dalam khususnya ruang flamboyan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda selama tahun 2009, hipertensi menempati urutan keempat, yaitu 126 kasus, setelah dispepsia, GE, dan diabetes mellitus. Untuk data tiga bulan terakhir tahun 2010 kasus hipertensi di ruang flamboyan sebanyak 15 orang.
Hipertensi merupakan penyakit yang mempunyai komplikasi terhadap berbagai sistem, seperti pada sistem perkemihan terutama ginjal, sistem persyarafan dan kegagalan jantung. Hipertensi merupakan penyakit yang muncul akibat perubahan pola hidup masyarakat, terutama masyarakat di negara maju dan berkembang.
Hipertensi dan komplikasinya dapat dicegah dengan gaya hidup sehat dan mengendalikan faktor risiko. Caranya, pertahankan berat badan dalam kondisi normal. Atur pola  makan dengan  mengkonsumsi makan rendah garam dan rendah lemak serta perbanyak konsumsi sayur dan buah. Lakukan olahraga dengan teratur. Atasi stres dan emosi, hentikan kebiasaan merokok, hindari minuman beralkohol, dan periksa tekanan darah secara berkala.
Berdasarkan uraian diatas dan hasil pemilihan yang telah dilakukan, penulis mendapatkan kesempatan mengelola pasien secara nyata dalam pelaksanaan asuhan keperawatan pada klien dengan hipertensi di ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. 

B.     Ruang Lingkup Bahasan

 Ruang lingkup bahasan pada karya tulis ini adalah melakukan asuhan keperawatan pada Tn. N dengan Hipertensi yang dirawat diruang perawatan Flamboyan Rumah Sakit Umum Abdul Wahab Sjahranie Samarinda yang dilakukan selama tiga hari terhitung mulai tanggal 19 Juli sampai dengan 21 Juli 2010.

C.    Tujuan Penulisan

  1. Tujuan Umum
Diharapkan setelah melakukan proses keperawawatan klien dengan hipertensi penulis akan memperoleh pengalaman yang nyata merawat pasien dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan dalam merawat klien dengan hipertensi dengan menggunakan motode pendekatan proses keperawatan.
  1. Tujuan Khusus
a.         Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan pengkajian data yang diperlukan untuk merawat klien dengan hipertensi.
b.        Mampu  menganalisa dan merumuskan diagnosa keperawatan sesuai prioritas masalah keperawatan pada klien dengan hipertensi.
c.         Mampu  membuat rencana tindakan keperawatan pada klien dengan hipertensi.
d.        Memperoleh pengalaman nyata dalam melakukan tindakan keperawatan pada klien dengan hipertensi.
e.         Memperoleh pengalaman nyata dalam membuat evaluasi dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan pada klien dengan hipertensi.
f.         Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan pada klien hipertensi.
D.    Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah metode penulisan deskriptif  berupa studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan dan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
1.      Wawancara
Wawancara dilakukan dengan klien dan keluarga, beserta anggota tim lain yang merawat klien.
2.      Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung terhadap prilaku klien dan keadaan umum klien.
3.      Pemeriksaan fisik
a.       Inspeksi yaitu memeriksa dengan cara melihat klien secara keseluruhan.
b.      Palpasi yaitu memeriksan dengan cara meraba.
c.       Auskultasi yaitu memeriksa dengan mendengarkan melalui stetoskop.
d.      Perkusi yaitu memeriksa dengan mengetuk daerah paru-paru, abdomen.
4.      Studi pustaka
Metode ini menggunakan studi pustaka keperawatan dan medis, sumber kepustakaan dari buku-buku yang berkaitan dengan karya tulis ilmiah.
5.      Studi dokumentasi
Metode ini menggunakan dokumentasi yang berhubungan dengan karya tulis ilmiah seperti catatan medis, catatan keperawatan, status klien dan lain-lain sebagainya.
E.     Sistematika Penulisan

Karya tulis ilmiah ini terdiri dari lima bab yang tersusun secara sistematis sebagai berikut : Bab satu pendahuluan yang terdiri dari  latar belakang, ruang lingkup bahasan, tujuan penulisan baik secara umum maupun khusus, metode penulisan serta sistematika penulisan. Bab dua berisi landasan teori yang terdiri dari dua bagian, bagian pertama yaitu konsep dasar penyakit yang meliputi pengertian, etiologi, patofisiologi, tanda dan gejala, penatalaksanaan dan komplikasi, bagian kedua yaitu asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Bab tiga berisi tinjauan kasus yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi, yang menguraikan tentang pelaksanaan asuhan Tn. N dengan hipertensi diruang flamboyan. Bab empat berisi pembahasan terhadap masalah yang ditemukan dengan mengidentifikasi beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kesenjangan antara teori dengan kasus yang dibahas dan akibat yang dapat ditimbulkannya serta alternatif untuk mengatasi/mencegah akibat yang ditimbulkan tersebut, sesuai dengan situasi dan kondisi dalam bentuk promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Bab lima berisi penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

Abstrak Hipertensi



ABSTRAK


Nama                     : Muhammad Husaini
NIM                       : PO7220107024
Judul                      : Asuhan Keperawatan Pada Klien Tn. N dengan Hipertensi di Ruang Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda.
Pembimbing           : Tini. S.Kep., Ns
Daftar Pustaka       : 10 buku + 2 internet
Jumlah Halaman    : xiv + 103 lembar


Hipertensi merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah stroke dan tuberkulosis, yakni mencapai 6,7% dari populasi kematian pada semua umur di Indonesia. Berdasarkan data diruang perawatan penyakit dalam khususnya ruang flamboyan RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda selama tahun 2009 hipertensi menempati urutan keempat, yaitu 126 kasus setelah dispepsia, GE dan diabetes mellitus. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah memperoleh pengalaman nyata merawat pasien dan menerapkan ilmu yang diperoleh selama menempuh pendidikan dalam merawat klien dengan hipertensi di ruang Flamboyan RSUD A.W Sjahranie, yang dilaksanakan pada tanggal 19 – 21 Juli 2010. Metode penulisan yang digunakan adalah metode deskriftif, tipe studi kasus. Adapun data yang telah didapatkan keadaan umum sedang, klien tampak lemah, TD : 170/100 mmHg, Nadi : 68 x/menit, RR 20 x/menit, BB : 62 Kg, TB : 170 cm, wajah tampak sembab, konjungtiva anemis, Hb = 12,1 gr/dl, GDS = 195 gr/dl, Protein total : 2,8 gr/dl. Klien selalu bertanya tentang kondisinya, dalam memenuhi kebutuhan dibantu oleh keluarga, klien mengeluh kaki terasa tebal dan lemah, kepala pusing, tengkuk nyeri, badan terasa lemah, merasa cepat lelah bila beraktifitas lebih berat. Diagnosa keperawatan yang muncul adalah resiko terjadi penurunan curah jantung berhubungan dengan vasokontriksi, nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan darah serebral, gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake inadekuat, intoleran aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplay dan kebutuhan oksigen, kurang pengetahuan mengenai  penatalaksanaan diit dan pengobatan penyakit berhubungan dengan mis interpretasi informasi. Sedangkan untuk tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah disusun. Evaluasi tindakan terhadap lima diagnosa didapatkan semua diagnosa teratasi. Untuk melakukan asuhan keperawatan yang optimal pada pasien dengan hipertensi diperlukan kemampuan profesional perawat yang optimal serta dukungan fasilitas yang memadai.
Kata kunci : Asuhan keperawatan, hipertensi